Jumaat, 21 Ogos 2009

GILA

Siang malam aku menanti akan kehadiranmu,
suara dan wajahmu adalah penawar jiwaku,
aku tidak menggelar kamu sebagai milikku,
kerna benar aku tidak tahu siapa kamu.
Sajak ini ku tulis sebagai pusara cinta kita......'barangkali'
sebagai penamat ilusi dan fantasi fikiranku sendiri,
Kisah 'cinta kita' amat luar biasa,
petang kemarin.....'benar aku pasti',
engkau berdiri didepanku sambil tersenyum memandangku,
ya ALLAH.....aku kagum dengan kuasaMU,
kerna bibir dan matanya langsung tiada cacat celanya,
aku hampir mati menahan aura pandangannya.....'sungguh'
segera ilusi menguasai fikiranku,
Aku berlari ke arahnya,memeluknya dan menciumnya berulangkali,
yang aku sedari dia mati dalam pelukanku kerna ciumanku,
Sedar dari ilusi sia-siaku
dia tepat memandang kearah mata hatiku....' ya aku pasti itu'
seakan menyelongkar naluri kelakianku
dan mengoyak-ngoyakkan keyakinanku berbalas pandang dengannya,
Dia segera berlalu pergi...
Tapi....
sampai saat ini,
aku gila memikirkannya,
setiap detik yang Tuhan peruntukkan untukku
hanya untuk mengoyak baju dan sarung kakinya
Gila benar-benar gila...
Ya Tuhanku ...ampunkanlah aku
Ya Tuhanku....berilah aku nama dan alamatnya,
dalam setiap mimpi-mimpi ku
agar aku tidak lupa,
walau segaris lekuk di tapak kakinya.