Isnin, 28 Februari 2011

hantu sesat.

suaranya halus
wajahnya mulus
langkahnya menggoda
...ku dekati dia...
kucing "mengiau" melarangiku
langkahku berat
namun...jiwaku tertawan
mulutku kaku
namun.... hatiku mengucap 'i love u'
Dan....
malam menerangi 'kami'
menyaksikan pertemuan ini
aku tatapi matanya
dia senyum dan tertawa
sungguh..
malam yang tenang ini
hanyut bersama hilaian manjanya.

hantu sesat.

kerinduan-03

bulan menerangi malam
cahya seperti pedang
kunang-kunang girang sendirian
sungai mengalir tenang
...dan aku..
hanyut dalam kerinduanku
hilang dalam ilusiku
lemas dalam perasaanku.

Khamis, 24 Februari 2011

Te Amo

TE AMO
pulchros sermones
Vobis ago
in signum amoris et amor tibi
Amica mea
promittis
anima et cor Sicut me
carum

Khamis, 17 Februari 2011

api

API !
Hari Jum`at itu, Nasrudin menjadi imam Shalat Jum`at. Namun belum lama ia berkhutbah,
dilihatnya para jamaah terkantuk-kantuk, dan bahkan sebagian tertidur dengan lelap. Maka
berteriaklah Sang Mullah,
"Api ! Api ! Api !"
Segera saja, seisi masjid terbangun, membelalak dengan pandangan kaget, menoleh kiri-kanan.
Sebagian ada yang langsung bertanya,
"Dimana apinya, Mullah ?"
Nasrudin meneruskan khutbahnya, seolah tak acuh pada yang bertanya,
"Api yang dahsyat di neraka, bagi mereka yang lalai dalam beribadah."

"teori kebutuhan" nasruddin hoja

TEORI KEBUTUHAN
Nasrudin berbincang-bincang dengan hakim kota. Hakim kota, seperti umumnya cendekiawan
masa itu, sering berpikir hanya dari satu sisi saja. Hakim memulai,
"Seandainya saja, setiap orang mau mematuhi hukum dan etika, ..."
Nasrudin menukas, "Bukan manusia yang harus mematuhi hukum, tetapi justru hukum lah yang
harus disesuaikan dengan kemanusiaan."
Hakim mencoba bertaktik, "Tapi coba kita lihat cendekiawan seperti Anda. Kalau Anda memiliki
pilihan: kekayaan atau kebijaksanaan, mana yang akan dipilih?"
Nasrudin menjawab seketika, "Tentu, saya memilih kekayaan."
Hakim membalas sinis, "Memalukan. Anda adalah cendekiawan yang diakui masyarakat. Dan
Anda memilih kekayaan daripada kebijaksanaan?"
Nasrudin balik bertanya, "Kalau pilihan Anda sendiri?"
Hakim menjawab tegas, "Tentu, saya memilih kebijaksanaan."
Dan Nasrudin menutup, "Terbukti, semua orang memilih untuk memperoleh apa yang belum
dimilikinya."

3 hari lagi

Berapa besarnya kemungkinan dalam hidupku?.sukar saya perjelaskan situasi sekarang dan kemungkinan yang saya harap-harapkan.pagi tadi saya kesana lagi, tempat yang telah lama saya tinggalkan dan memberi saya seribu kenangan.cinta, pengorbanan dan kebencian pernah menghantui saya disini di tempat ini.
dan 3 hari lagi saya harus kesini lagi.moga tiapa apa yang memungkinkan dan kemungkinan yang saya harapkan muncul dalam keadaan yang saya harap2kan.

Selasa, 15 Februari 2011

jam 2 (16.02.2011)-rabu

"dalam keadaan seperti ini aku ingin meminta kasih darimu kekasih" teringat bait lagu ini, aku menyanyikannya dgn irama ku sendiri
sungguh aku gelisah apalagi menunggu laporan keadaan kesihatan ku sendiri aku bertambah resah. haaaaa sudah jam 13.45 .15 minit lagi jam 2. nanti aku ceritakan lagi gelisahku kawan , aku pergi dulu.nanti bertemu kembali.

Rabu, 9 Februari 2011

Doktorrrrrrrrrrr

Doktor,
ku katakan padamu.
aku sedang sakit,
dan derita sakitku ini telah lama berpanjangan,
Doktor!!
kepalaku pusing,
bagai gasing yang berdesing.
Doktor,
kahakku berdarah,
sepertinya mulutku luka.
Doktor,
mataku sakit,
telingaku bengkak,
kepalaku berat...
ah..ah Doktorrrrrrrrrrrrr.....
dengarkah kau keluhanku?
dengarkah kau tangisan jiwaku?
49 dari 12 arkhhhh huhuhuhu
37 orang lagi di depanku
puiiii....cehhhh...huakkk
Aku ingin pulang
telah lelah aku menunggu,
kehausan aku berdiri.
Akan ku laporkan pada bantalku
akan ku adukan pada selimutku
Doktorrrrrrrrrrrrrr,,,,,!!!!!!!!!!!
Fahamkah kau bahasaku????
tinggggggg no13
aaaaahhhhhhhhhhhhh
tinggal 36 orang
seorang 15 minit
ah!!!!! 540 minit
bersamaan 9 jam
harus aku menanti lagi???
haruskah???
Doktorrrr
doktorrrr
jumpa dalam mimpiku yea
bawa alatan kedoktoranmu
aku ingin memahaminya
agar aku tidak sia-sia menunggu seperti ini
.Mungkin suatu saat.
aku tidak perlu ke sini lagi
menunggu dan terus menunggu
karna kau telah ajari ku ilmu menunggu
Bye doktor,
ingin aku terus terang padamu
bahwa,,,,,pembantumu si gemuk meloyakan mataku
yang si rompang merimaskan hatiku
yang si ramping menyesakkan fikiranku
yang si juling menyakitkan gigiku
ah. bye doktor.