Selasa, 4 Mei 2010

patung lorong sinsuran kota kinabalu

wajahnya,
menggambarkan kemurungan dan kekeliruan dirinya sendiri
diiringi ketat pemaisurinya.......dia masih murung dan selalu murung
aku yang selalunya ingin melihat dia tersenyum
terkadang merasa hampa melihat kekeliruannya sendiri,
dan pagi ini...
di lorong-lorong sinsuran ini
aku melihatnya lagi..tanpa air mata....jelas dia menangisi sesuatu
sesuatu yang mungkin sangat berat di hatinya
dan aku seperti kebiasaannya.. ingin tahu dan mengerti
apa sebenarnya yang menghantui jiwanya sampai terlihat dari garis lekuk matanya
...dan seperti kebiasaanya juga....dia tidak akan menjawab biar seribu kali aku bertanya
"aku ini kawanmu dan aku berhak tau apa yang terjadi keatas kamu, fahamkah kamu"
"bapamu berpesan kepada aku supaya aku menjaga kamu, nah sekarang ceritakan keadaanmu"
berbagai soalan yang aku ajukan kepadanya
dan hanya satu jawabannya..jawaban yg mendatangkan perasaan keinsafan,,
"aku seadanya begini....dan kamu patut bertanya pada dirimu , adakah kamu masih normal kerna berbicara denganku?"

Tiada ulasan:

Catat Ulasan