masa hangat pru-13 ini saya sedang membaca
novel berjudul PERANG karya putu wijaya...dan saya ingin kongsikan
antara babak2 dan dialog yg menarik untuk kita renungi dan
fahami.....petikan dari novel perang yang saya suka kongsikan.....
......""sakit itupun perlu,untuk mengingatkan bahwa kita ini juga punya
kelemahan. kalah pun penting, untuk menyusun kemenangan baru yang lebih
telak. jadi semua itu,hai anak pandu yg
kedua,punya kegunaan masing2 , punya sasaran masing2 , asal kita bisa
menempatkannya. Bagaimana kita menempatkan rasa sakit , bagaimana kita
menempatkan kekalahan , lalu mempergunakan di hujung gada kita. Itulah
beda kesatria dgn org kebanyakan. Rakyat jelata mengaduh kerana sakit.
seperti yg di kerjakan raksasa itu tadi. Dia menangis , kerana dia tidak
diajarkan menyalurkan rasa sakit itu dgn cara yg lain. Para kesatria
mengolah rasa sakit, mengolah kekalahan itu sebagai tapabrata , lalu
dari kesakitan dan kekalahan itu ia menjelma menjadi manusia lain. kalau
dia berdagang, dia lalu menjadi pedagang besar, kalau dia berperang dia
lalu menjadi pemimpin yang sakti. sedangkan rakyat jelata yg berhasil
melatih dirinya mempergunakan rasa sakit dan kalah itu, dia bukan lagi
rakyat jelata tetapi menjadi kesatria2. bukan kerana warisan, tetapi
kesatria baru yg sama harganya dgn kesatria yg sakti2. semuanya itu
terjadi berkat adanya musuh. kalau tidak ada musuh, buku sejarah kita
sudah lama ditutup. Raden faham sekarang? itulah sebenarnya perintah
dari kakakmu darmawangsa ketika menugaskan kamu melakukan pembersihan si
rimba ini. Bukan hanya sekadar bunuh-bunuhan..faham sekarang..
Tiada ulasan:
Catat Ulasan